Aku masih mengingat dengan jelas
perjuangan pagi itu, sabtu pagi yang penuh perjuangan. Sebelumnya aku berfikir
bahwa yudi hanya bercanda kalau jam Sembilan pagi nanti akan berangkat untuk
mengikuti audisi X-Factor 2015 yang dilaksanakan di gedung serba guna Unimed
Medan.
Syukurlah,
pelajaran Buk Yuleli telah selesai, akupun segera bergegas memasuki seluruh
buku-buku yang ada dilaci agar kupindahkan kedalam tas ku. Aku gandeng tas
ransel itu dipundaku, dan segera bergegas menuju ke kelas Yudi, jarak kelas ku
ke kelasnya hanya 2 kelas, Aku di XII IPA 3, sedangkan dia menempati kelas XII
IPA 6. Tak kusangka ketika aku melangkah keluar kelas teman-temanku memberikan
aku semangat “Good luck ya zulfi” ucap seorang temanku. “Ok sip, Thanks” Ucapku
berlari ke kelas yudi.
Aku melihatnya juga
sibuk sedang bergegas. Aku tak tau mengapa aku merasa sangat semangat dipagi
itu. Namun, kami belum bisa pergi karena belum mendapatkan izin dari pihak
sekolah. Oh Tuhaann. Yudi mengatakan bahwa harus ada persetujuan dari pihak
orang tua terlebih dahulu sebelum pihak sekolah bisa member izi keluar untuk
kami. Aku memeriksa handphone jadul di saku ku, aku tekan *123# untuk mengecek
sisa pulsa, tapi sial pada saat itu pulsa ku tak kurang dari Rp 1000, begitupun
dengan yudi. Kami memutuskan untuk ke Toserba dan mengisi pulsa kami dengan
nominal kurang dari Rp 10.000.
Aku sibuk mencari
deretan nama “Ayah” di Phone book ku, akhirnya muncul juga, aku segera menekan
tombol hijau yang bertanda menyambungkan panggilan, namun sayang ayah tak
mengankatnya. Aku mulai panic pada saat itu. Aku mendengar bahwa ayah yudi
sedang didalam perjalanan menuju tempat pekerjaannya. Aku memutuskan untuk
menelpon sepupuku “Melda” Aku meminta kepadanya bahwa ia berpura-pura menjadi
kakak kandungku, untungnya ia bersedia. Pak wakasek mengintrogasi melda melalui
telephone, untungnya melda menjawabnya dengan lancer. Ujian pertama lulus. Kini
giliran yudi, ia sudah hampir putus asa, tidak ada pihak keluarga yang bisa
dihubungi melainkan sang ayah yang sedang
dalam perjalanan. Akhirnya muncul ide brilliant, aku berinisiatif untuk
menjadikan ibuku sebagai orang tua kandung yudi, dan sama sepertiku rencana
berjalan dengan lancar.
Aku tak bisa
menyembunyikan rasa senangku pagi itu, kamipun mendapatkan surat izin pulang,
aku dan yudi bergegas menuju kelasnya, sampai disan aku dan yudi disuruh
menaynyi sejenak oleh wali kelas yudi Bpk. Fazli. Akhirnya, sesi nyanyi didalam
kelaspun selesai. Pak pazli menandatangani surat izin pulang yang bertanda
memudahkan langkah kami untuk mengikuti audisi.
Kamipun akhirnya
keluar dari gerbang sekolah tercinta, SMA N 13 MEDAN. Suasana dipagi itu sangat
terik akan cahaya matahari, namun kami tetap have fun selama dijalan,(sekolah
ku letaknya kuarang lebih 500 meter dari depan pasar) membicarakan dan
berandai-andai jikalau nanti kami lolos kejakarta. Aku dan yudi memutuskan
menaiki angkutan kota yang bernomorkan 08, kamipun menaikinya hanya sampai
simpang titikuning, karena kami harus bertukar angkot untuk sampai ketempat
audisi, tepatnya angkot 121, tetapi kami terlebih dahulu bertanya kepada orang
yang lalu lalang dipinggir jalan.
Diangkot, kami
duduk menghadap arah jalan, Sesekali aku keluarkan hanphone Nokia C-1 ku, aku
mempuka lirik lagu yang akan aku nyanyikan disana nanti, begitupun dengan yudi.
Kurang lebih 30 menit berada di angkot, aku dan yudi turun di “Gedung Serbaguna
Unimed”. Aku dan yudikebingungan, mengapa tak ada kumunan orang yang bertanda
ikut audisi disana, “Yud kek mana ini” ucapku kepadanya sesekali mengecek hpku.
“Cak, kita masuk aja zul” pinta yudi.
Aku dan yudipun
memasuki gedung yang cukup luas itu, benar saja, tak ada tanda-tanda audisi
disana, untungnya aku dan yudi menjumpai seorang satpam, langsung saja aku
Tanya kepadanya. Aku mendapatkan informasi bahwa audisi bukan dilakukan di
tempat yang kupijak saat itu, melainkan di Unimednya langsung. Aku dan yudipun
memasang muka kesal. Kami memutuskan untuk berdiri didepan gerbang gedung
serbaguna, Yudi menyarankan untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, dan
akupun mengikuti permintaannya tanpa ada bantahan.
Sudah hampir 10
menit kami berjalan di tengah teruk matahari yang sangat menyengat. Keringat
mulai bercucuran, Aku member inisiatif kepada yudi agar naik angkot saja.
Yupipun mengiyakannya, namun, harapan tak berjalan sesuai kenyataan, angkot tak
kunjung datang. Kami berjalan kembali sampai jam menunjukan pukul 10:40 Wib,
yang berarti kami telah berjalan selama lebih dari 30 menit.
Disalah satu persimpangan aku melihat stiker yang bertuliskan “X FACTOR 2015 AUDITION”. Kami menanyakan tentang kebebaran iklan tersebut, dan salah seorang pedagang mengatakan, kalau audisinya tidak jauh lagi dari tempat kami berada sekarang.
Disalah satu persimpangan aku melihat stiker yang bertuliskan “X FACTOR 2015 AUDITION”. Kami menanyakan tentang kebebaran iklan tersebut, dan salah seorang pedagang mengatakan, kalau audisinya tidak jauh lagi dari tempat kami berada sekarang.
Setelah memasuki
Unimed kami harus berjalan lurus kedepan, rimbunan pohon menyambut kedatangan
kami. Betapa senangnya hati ku ketika aku melihat rentetan orang berjejer rapi
di barisan yang disediakan, lalu aku bingung harus memulai dari mana, aku
memutuskan untuk bertanya kepada salah satu peserta yang juga sedang ikut
audisi. Setalah aku mendapat informasi, akhirnya aku dan yudipun mengantri,
ketika 5 menit mengantri kami melihat “Roby Purba” sebagai host X-fact,
wwaaaaawww, it just a started.
Suasana antrian
semakin padat, ditambah lagi terik matahari yang menyengat, tapi tak
menghalangi langkahku untuk menjadi seorang juara. 1 jam telah menganti, namun
posisiku tidak bergerak jauh dari posisi awal. Selama mengantri juga aku di
suguhkan suara-suara indah para kontestan lain. Disitu aku menyadari bahwa
banyak orang yang memiliki suara indah, dan disitu kadang saya merasa sedih.
Karena merasa sedih
aku dan yudi memutuskan untuk melangkahkan kaki keluar gedung unimed, namu, ditengah
perjalanan seorang gadis menghampiriku sambil menyodorkan seunit handphone
dengan maksud untuk mengambilkan fotonya,.
#Selanjutnya, tunggu aja ntarrr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar