Mengenal
dan mencintai budaya tradisional Indonesia sudah seharusnya menjadi suatu trend ataupun gaya hidup yang dimiliki
anak muda saat ini, karena budaya adalah sesuatu yang mengikat identitas kita
sebagai manusia sejak kita lahir, begitupun sengan suku yang saya miliki, suku
Karo.
Saya
tergabung kedalam suatu Organisasi non
profit oriented yang disebut “Ikatan Mahasiswa Karo(IMKA) Sada Nioga”, Pada
dasarnya, Organisasi ini adalah suatu wadah untuk Mahasiswa/i STMIK Triguna
Dharma yang bersuku Karo untuk berkumpul, mempelajari, dan melestarikan budaya
Karo. Saya Bergabung kedalam Organisasi ini pada Agustus 2017, 1 tahun yang
lalu.
Sedangkan
Makrab (Malam Keakraban) sendiri adalah suatu kegiatan tahunan yang
dilaksanakan oleh BPH (Badan Pengurus Harian) yang ditujukan untuk mahasiswa/i
baru juga abang kakak senior untuk saling mengenal satu sama lain, Makrab
juga menjadi acara silaturahmi para junior kepada Abang kakak Alumni yang telah
lulus ataupun segera lulus dari kampus STMIK Triguna Dharma, selain dari tujuan
tersebut, ternyata Makrab juga menjadi ajang untuk mencari teman dekat bagi
anak perana (Lajang) dan singuda nguda (Gadis).
Makrab
dilaksanakan pada 10-11 November 2018 dan berlokasi di Pemandian Gantang Rani,
Desa Sembahe, Sumatera Utara. Keberangkatan seharusnya dilaksanakan pada pukul
1 siang, namun harus di undur sampai dengan jam 2 siang karena hujan yang
lumayan deras, kami menaiki mobil pick up
dengan jumlah berkisar 20 orang dan berdiri sepanjang perjalanan yang
ditempuh dengan waktu 90 menit.
Sesampainya
dilokasi Makrab, para Senior dan Junior langsung diarahkan kepada panitia untuk
di cek barang bawaanya, karena pada rapat terakhir sebelum keberangkatan sudah di
setujui untuk tidak membawa barang-barang tajam serta Miras, dan tanpa harus
menunggu lama kami dipersilahkan memasuki Jambur untuk segera beristirahat
sebelum memulai acara Makrabnya.
Satu
dari banyak hal yang saya suka pada Makrab tahun ini ialah pemilihan lokasi
yang sangat strategis dan nyaman untuk semua peserta, Aliran sungai Sembahe
yang sangat jernih hanya berjarak sekitar 15 meter dari jambur, jauh dari pemukiman penduduk, dan lingkungan
yang aman.
Acara
dibuka tepat pukul 7 malam, namun sebelum itu ada sedikit sesi tambahan yaitu
perayaan ulang tahun salah satu senior IMKA, Noveriana br Ginting. Acara
dimulai dengan makan malam bersama, menu makan malam pada saat itu adalah telur
sambal dilengkapi dengan sayur-sayuran, setelah itu dilanjutkan dengan beberapa
kata sambutan oleh Alumni, Panitia, dan BPH, dan disela-sela kata sambutan
dilakukan Landek agar acara tidak terasa bosan.
Berbicara
tentang landek, saya mendapatkan 2 kali kesempat untuk me-landek pada malam
itu, tentunya saya merasa senang karena masih diberi kesempatan untuk
melakukannya, saya mengakui kalau kualitas landek saya tidak sebagus para
senior dan para alumni lainnya, tetapi pada intinya saya sangat senang ketika melakuan
landek, terlihat juga beberapa junior yang mungkin baru pertama kali melakukan
landek, dan saya yakin mereka juga merasa perasaan senang seperti yang saya
rasakan ketika me-landek, saya berharap tradisi landek ini tidak akan punah
seiring berkembangnya zaman.
Landek Pada Tengah Malam |
Landek Pada Siang Hari |
Seluruh
junior di bagi menjadi 4 kelompok, tujuan dari pembagian kelompok ini yaitu
agar memudahkan panitia untuk melangsungkan sesi game (permainan) untuk para
junior, game pertama yang dimainkan pada malam itu ialah “Menyanyikan Lagu
Karo”, dimana setiap kelompok mengirim 2 perwakilan untuk bernyayi di tengah
jambur. Permainan yang sangat mengibur.
Ketika
pukul 12 malam, kami belum tidur, Ya benar sekali, kami belum tidur, melainkan
merayakan ulang tahun IMKA Sada Nioga yang ke 5, kue bolu sudah dipersiapkan,
lagu beserta perangkat pendukung-pun sudah siap, dan party –pun siap dimulai, setelah menyanyikan lagu “Happy Birthday”
panitia meminta untuk seluruh lampu di jambur dimatikan dan lampu falsh handphone untuk di hidupkan, suasananya seketita berubah
seakan-akan sedang menonton Konser Coldplay
hehheheheh, namun sayang saya tidak mendapatkan footage untuk sesi ini. Maju Terus IMKA Sada Nioga.
Malam
belum berhenti sampai disitu, kira-kira pul 00.30 dinihari, seluruh panitia,
BPH, Senior dan Junior diarahkan untuk menuju lokasi yang sudah dipersiapkan
untuk melakukan acara selanjutnya, yaitu acara “Api Unggun”, adapun tujuan dari
diadakannya acara Api Unggun ini ialah untuk mengenal dan juga mempererat
hubungan antara Alumni kepada Junior. Api unggun telah terbakar dengan marak,
para Alumni-pun mengambil alih acara, Acara dipenuhi dengan nasihat-nasihat dan
saran-saran yang membangun untuk para senior dan junior.
Ketika
“Api Unggun” tinggal menyisakan bara menandakan acara akan segera disudahi, seluruh
peserta Makrab menyanyikan lagu karo yang berjudul “Taneh Karo Simalem” ciptaan
Djaga Depari, dan lagu itu di-nyanyikan berulang-ulang hingga bara api padam.
Pada
pukul 1.30 seluruh peserta MAKRAB sudah berada di jambur untuk melakukan acara
selanjutnya, yaitu melakukan Landek, terlihat jelas wajah-wajah mengatuk pada
peserta makrab, tetapi mengingat acara ini merupakan acara tahunan kami para peserta
tetap harus semangat ketika melandek.
Seluruh
peserta makrab dipersilahkan untuk tidur pada pukul 3 pagi dan diharapkan untuk
bangun lebih awal pada pukul 5 pagi, tersisa waktu 2 jam untuk beristirahat,
tetapi sayangnya saya tidak dapat tidur karena tidak membawa bantal dan cuaca
yang sangat dingin pada pagi tu, terlihat juga beberapa panitia yang tetap berjaga-jaga
ketika para peserta makrab tidur, hal yang saya kira patut untuk diapresiasi.
Singkat
cerita, pada pukul 7 pagi seluruh peserta makrab telah selesai mandi dan
berkemas-kemas untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu “Sport Game”. Pada sesi
sport game ini seluruh peserta makrab di bagi menjadi 4 kelompok, dan permainan
yang di perlombakan didalam sesi permainan kali ini sangat bervariasi dan juga
menguji kekompakan bagi peserta makrab, salah satu permainan yang sangat seru
yaitu “Joget Balon”, dimana setiap kelompok harus bisa menahan balon di kepala
mereka agar tidak jatuh sambil melakukan joget semeriah mungkin.
Permainan
joget balon tadi sekaligus mengakhiri sesi “Sport game”, tetapi sebelum
meninggakan lokasi makrab kami diberitahukan bahwasanya ada permainan tambahan
yang akan dibawakan oleh para alumni, dan benar saja seluruh peserta makrab
segera menuju ketempat permainan yang akan dilaksanakan.
Permainan
pertama yang dibawakan oleh para abang alumni ialah mengingat identitas seluruh
peserta makrab, teknisnya peserta harus menjwabab identitas seseorang yang di
tunjuk oleh abang alumni, Permainan ini mengedepankan pentingnya mengetahui dan
mengingat identitas sesama peserta makrab, atau sesama orang Karo.
Permainan
terakhir yang di bawakan oleh abang alumni yaitu disebut “7 wow”, saya tidak
mengetahui samasekali tentang permainan ini, dan para peserta makrab lainnya.
Permainan ini mengambil tempat di sungai sembahe yang jaraknya hanya 10 meter
dari tempat permainan sebelumnya, permainan ini sangat membutukan daya ingat
dan fokus yang tinggi, jika ingin mengetahui game ini secara rinci teman-teman
bisa cari di google ya.
Dan
pada pukul 17.00 acara ditutup dengan landek bersama, landek kali ini terasa
spesial karena seluruh peserta dan alumni melakukan landek bersama di jambur
tanpa memikirkan gerakan asli landek karo, dan tanpa malu-malu. Lagu”Mejuah-Mejuah”
menjadi lagu pengiring sekaligus lagu terakhir yang mengiringi landek pada sore
itu. Sebelum meninggalkan lokasi makrab, seluruh peserta dan para panitia
melakukan poto bersama yang menjadi simbol berakhir dan suksesnya acara MAKRAB
IMKA Sada Nioga 2018.
Bujur ras Mejuah-Juah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar