2018 akan berakhir beberapa hari
lagi, tidak sampai seminggu lagi kita akan di hadapkan dengan Januari 2019 dibuka
dengan hari Selasa, semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua. Selama
tahun 2018 ini, banyak hal-hal penting yang terjadi di dalam kehidupan saya,
mencakup hal-hal yang membuat saya merasa bahwasanya hidup itu penting, hingga
tahapan-tahapan baru dalam kehidupan yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Rabu, 26 Desember 2018
Senin, 17 Desember 2018
Kebebasan
**Tulisan berdasarkan opini pribadi**
Kebebasan merupakan suatu batasan terhadap setiap
individu ataupun sekelompok individu untuk mengekspresikan pikiran, dan karya.
Suatu kebebasan muncul dikarenakan ada batasan-batasan yang menjadi tolak ukur
suatu pikiran, karya, serta perilaku setiap individu dan kelompok,
batsan-batsan ini akan menjadi penentu apakah suatu pikiran dan tindakan dapat
di terima oleh orang banyak.
Sifat kebebasan adalah mengikat, kita bebas untuk memilih
dengan siapa kita akan menikah, dan kita juga bebas untuk tidak menyukai orang
ataupun pihak-pihak tertentu, dan yang sangat fundamental yaitu kita bebas
untuk memilih siapa yang akan menjadi pilihan kita pada Pilpres 2019 nanti.
Namun sayangnya, kebebasan yang kita dapatkan tidaklah serta merta bebas, ada
beberapa regulasi yang harus kita terapkan terhadap kebebasan yang kita miliki,
yakni ada aturan yang juga mengikat hak-hak kebebasan kita.
Yang ingin saya jabarkan pada tulisan ini yaitu kebebasan
orang-orang minoritas di negara kita. Negara kita adalah negara yang kaya akan
budaya dan keberagaman kepercayaan, kita tidak bisa mengkelompokkan budaya dan
kepercayaan kedalam sekat-sekat yang pada akhirnya membuat rasa tidak adil pada
sekekompok oarang yang merasa dirugikan akan proses pengelompokan yang dinilai
terasa belum tepat sasaran. Saya merasa pemerintah seharusnya perlu untuk lebih
memperhatikan isu-isu “kaum minoritas” kepermukaan dan memprosesnya dengan baik
sehingga hak kebebasan setiap warga negara terpenuhi.
Seluruh warga negara mempunyai hak kesetaraan yang sama
dimata hukum, tak terkecuali kaum-kaum yang dilabeli dengan minoritas, adapun
hak mendasar yang dimiliki oleh setiap warga negara adalah dengan siapa ia
ingin menjalin hubungan yang intim (intimate relationship) tanpa harus takut mengakuinya didepan umum.
Namun, hak ini seakan terbatasi oleh sekat-sekat yang disebut kebebasan.
Sudah seharusnya kebebasan tidak menjadi suatu batasan
untuk seseorang, dan sekelompok orang untuk mengekspresikan diri dan juga
pikiran di depan orang banyak, tanpa harus takut untuk dihakimi dan di
persekusi secara mental maupun fisik, karena kebebasan seharusnya tidak
bersifat mengikat terhadap individu dan kelompok, melaikan menjadi suatu
pegangan untuk setiap individu dan kelompok dalam mengekspresikan diri mereka.
Pada akhirnya ketika setiap individu merasa bebas,
kehidupan yang damai dan sejahtera akan terwujud tanpa adanya paksaan dan
acaman dari pihak manapun, pesan yang penulis coba untuk sampaikan pada tulisan
ini adalah, manusia harus mampu untuk menghargai dan menerima perbedaan di bumi
ini, karena pada dasarnya manusia diciptakan berbeda-beda untuk menjalin suatu
kesatuan.
Jaya Negara dan
Bangsaku.
Langganan:
Postingan (Atom)
Paling Banyak di Baca
-
KOTAK PINSILKU. Di hari yang senang ini (Menurut saya) kita akan membahas tentang “my Pencil Case” ataupun di Indonesia di bilangn...
-
Assalamualaikum Wr.Wb. Saya akan mempertunjukan meme (Gambar-gambar lucu) yang saya temukan di berbagai sosmed. 1. Ada yang tau d...
-
Happy Birthday to me Happy Birthday to me Hai guys, sebenarnya tulisan ini aku dedikasikan bukan untuk si dedi untuk diriku sendiri...