2018 akan berakhir beberapa hari
lagi, tidak sampai seminggu lagi kita akan di hadapkan dengan Januari 2019 dibuka
dengan hari Selasa, semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua. Selama
tahun 2018 ini, banyak hal-hal penting yang terjadi di dalam kehidupan saya,
mencakup hal-hal yang membuat saya merasa bahwasanya hidup itu penting, hingga
tahapan-tahapan baru dalam kehidupan yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Pada tulisan ini saya akan membagi
menjadi 5 bagian, setiap bagian akan menjelaskan hal-hal yang saya rasa penting
untuk dikenang pada tahun 2018, sejujurnya saya ingin membuat lebih dari 5
bagian, tetapi saya merupakan tipekal orang yang sangat mudah berubah keadaan
moodnya, dan hal itu berdampak terhadap minat menulis saya, so without any
further ado, let’s get down into the first topic.
1.
Menyadari
pentingnya Budaya Tradisional
Pada tahun 2018 ini saya menyadari bahwasanya budaya
tradisional adalah hal yang penting untuk di pelajari secara utuh. Seperti
teman-teman yang mengikuti postingan Instagram saya, terdapat beberapa seruan-seruan
yang bermaksud untuk mengingatkan budaya tradisional Indonesia, dan berupaya
untuk mencintai juga menjalankan budaya tradisional Indonesia.
Kebangkitan rasa peduli terhadap budaya tradisional
Indonesia muncul ketika saya menyadari betapa bodohnya saya ketika mendengar
teman yang memiliki suku karo yang sama dengan saya sedang berbincang, dan saya
sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang mereka perbincangkan. Hal tersebut
bisa dikatakan sebagai “turning point” saya untuk semakin giat mendalami budaya
yang ada di suku saya, suku Karo.
Saya juga sangat berharap untuk anak-anak muda, anak
milenials, untuk lebih memberi perhatian lebih terhadap budaya tradisional
Indonesia, karena sudah sewajarnya anak muda Indonesia untuk menyadari
pentingnya mencintai dan menghormati budaya tradisional Indonesia, karena kitalah
muda-mudi yang seharusnya bertanggung jawab atas semakin berkurangnya minat
individu-individu didalam mempelajari budaya tradisional Indonesia.
2.
Lebih
Menerima Adanya Perbedaan
Hal berikutnya yang saya pelajari ditahun 2018
adalah bahwa manusia di ciptakan berbeda-beda oleh sang maha kuasa. Saya sangat
belajar banyak menegnai perbedaan didalam berkehidupan mengenai perbedaan yang
bersifat indivual dan kelompok, salah satu contoh kecilnya yaitu perbedaan
etika ketita hendak makan.
Pada bulan November 2018 saya mendapatkan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan dari IMKA, adapun ketika kami hendak makan terlebih
dahulu diadakan proses doa, dan saya sedikit terkejut ketika doa yang di
bawakan berbeda dengan doa yang saya gunakan pada keseharian saya, doa
dibawakan menggunakan tata cara agama kristen.
Dari hal sederhana tersebut saya semakin menerima
bahwasanya terdapat suatu kegiatan yang berbeda dengan apa yang kita lakukan di
keseharian kita, dan kita sebagai manusia sudah sewajarnya untuk menerima dan
menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di sekeliling kita, karena saya
beramsumsi bahwasaya perbedaan tercipta untuk kita sesama manusia agar lebih mengerti, dan menghargai sesuatu yang
berbeda dengan apa yang kita miliki dan kita lakukan.
3.
Kesehatan
Mental
Kesehatan mental tidak kalah penting dengan
kesehatan fisik, kesehatan mental menjadi salah satu perhatian besar saya di
tahun 2018, saya bisa memvonis diri saya bahwasanya saya merupakan seseorang
yang memiliki banyak kesamaan terhadap orientasi perilaku/kepribadian
Introvert, Menjadi seorang introvert dan menjalani hari-hari bukanlah hal yang
terlalu menyusahkan bagi saya karena saya sudah terbiasa dididik untuk sebisa
mungkin melakukan suatu pekerjaan sendiri tanpa campur tangan orang lain, yang
membuat saya merasa terbebani dengan kondisi kesehatan mental saya adalah
terdapat semacam suatu kelainan pada kondisi metntal yang disebut “Anxiety”.
Untuk lebih lengkap mengenai anxiety bisa di baca di sini.
Dengan kehadiran Anxiety di-diri saya seakan menjadi
suatu penghalang bagi saya untuk bahagia, salah satu ciri dari anxiety yang
saya benci adalah ketika ia datang dimalam hari, seakan mengajak pikiran dan
tubuh saya untuk merasakan cemas yang sangat-sangat berlebihan terhadap sesuatu
yang tidak ada dan tidak nyata, saya yakin kalau anxiety berwujud manusia saya
tidak segan-segan untuk melaporkannya ke polisi.
Sampai akhir tahun 2018 ini saya masih ditemani dengan anxiety, kemanapun saya pergi dia akan
selalu bersma saya. Namun saya masih berharap sang “anxiety” akan perlahan
menjaga jarak dengan saya, dan membiarkan saya bahagia di tahun 2019.
4.
Menerima
Diri
Saya merupakan tipekal manusia yang perfeksionis,
saya ingin segala sesuatu yang ada di diri saya ataupun segala sesuatu yang
saya lakukan itu sempurna, sampai kadang saya lupa diri kalau tuhan sudah
menjamin tiada seseuatu yang sempurna dimuka bumi ini kecuali dirinya.
Dari tahun 2016 sampai dengan sekarang ini saya
sangat berambisi untuk menurunkan berat badan dan memberbaiki penampilan fisik
saya, satu dari banyak tujuan saya melakukan hal itu adalah agar saya tetap
sehat, dan mengurangi tumpukan lemak di dalam tubuh, sekedar informasi saya
tidak pergi ke pusat kebugaran, saya hanya melakukan “work out” di rumah sambil
mengatur pola makan saya, dan bisa dikatakan berhasil.
Berat badan saya pada tahun 2016 menyentuh angka 62
Kg, dan dengan usaha yang terlah saya jelaskan sebelumnya, berat tuhuh saya
kini berada di kisaran 48-50 kg, saya cukup bangga dengan hasil tersebut, saya
semakin semangat setiap kali melakukan “work out”.
Namun ada satu hal yang membuat saya merasa kecewa
terhadap diri saya, yaitu ketidak mampuan saya untuk menjalin hubungan yang
intim dengan tuhan, kadang saya merasa malas, kadang juga berfikiran sia-sia,
dan yang paling parah adalah ketika saya lupa kepada tuhan, namun saya tetaplah
seorang hamba yang ingin tetap belajar, dan ingin memperbaiki kesalahan yang
telah saya lakukan, forgive me god for ignoring you.
5.
Tertarik
Terjun Ke Dunia Politik
Hal yang terakhir ini mungkin kelihatan/kedengaran
sangat kontras dengan kepribadian yang saya tampilkan ketika sedang bersama
teman-teman,terlebih kalau sedang bersama sahabat gilak saya, mungkin mereka
tidak pernah menyangka kalau saya mempunyai ketertarikan yang cukup dalam
terhadap dunia politik indonesia.
Ketertarikan untuk terjun kedunia politik didasari
oleh kebosanan terhadap praktik politik kuno yang masih dikembangkan di negara
ini, dimana mudahnya praktik-praktik KKN ditemukan di lembaga-lembaga
pemerintahan di negara ini, dan proses administrasi negara yang terasa tidak
transparan, serta kebijakan-kebijakan tertulis yang terasa menguntungkan
pihak-pihak tertentu namun tidak rakyat sipil.
Besar harapan saya untuk bisa mewujudkan keinginan
untuk terjun langsung ke praktik politik setelah saya menyelesaikan program
strata 1 saya, dan berharap orang tua merestui dengan pilihan yang nantinya
akan saya tekuni untuk maju ke dunia politik Indonesia.
Itulah
hal-hal yang menjadi perhatian besar saya selama tahun 2018, dan saya
sangat-sangat berharap kepada tuhan dan juga orang-orang sekitar untuk terus
memberi saya berkat dan rahmatnya untuk menjadi manusia yang lebih baik di
tahun 2019, akhir kata saya zulfi hafits undur diri.
Selamat
tahun baru 2019.
Menjuah-Juah.
Saya juga lagi niat nurunin berat badan ,apa saya harus workout juga biar turun BB ? Tapi nunggu 2 tahun kelamaan ��
BalasHapusCoba dari hal-hal kecil aja miz, kayak nurunin porsi makan dan lari lari kecil habis solat subuh. :V
BalasHapus