Sabtu, 03 Mei 2014

Lovee...

 

I LOVE U FOR WHO YOU ARE.

Menghitug Hari.


Menghitung Hari


“Menghitung hari detik demi detik,
  asa kunanti akan kah ada. Pergi saja Cinta mu pergi”
   Aku hanya bisa menghitung hari, menghitung hari dimana sampai nanti akhirnya ku tak bisa lagi menghitung rangkaian-rangkaian yang tuhan berikan. Rangkaian yang sebenarnya kehadirannya tak ku harapkan, tak ku dambakan, dan tak kuimpikan. Kehadiran dirimu bukanlah sesuatu yang bisa kubanggakan, kau datang semaumu, pergi sesukamu. Seketika ku tak tau lagi harus berbuat apa, haruskah ku jujur akan rasa ini, haruskah ku pendam, ku pendam sampai nanti akhirnya aku tak bisa lagi menyembunyikan rasa ini.
    Pengharapan yang aku lakukan terhadap dirimu, hanyalah sedikit hal yang tak  bisa ku jelaskan kepada semua orang. Pengharapan yang kini ku rasakan adalah sedikit dari hal munafik yang pernah aku lakukan. Pengharapan yang aku lakukan kepadamu saat ini hanyalah segelintir rangkaian-rangkaian palsu yang kutahu nanti akhirnya akan berujung, berujung di tempat yang mana aku harus terpaksa sesegera melupakanmu. Aku mengerti akan arti pengharapan yang kulakukan saat ini, namun adakah kau sedikitpun mengerti akan hal ini? Namun, adakah kau sedikitpun peduli akan hal yang kurasakan saat ini? Oh, berapa dustanya diriku.
    Setia ku disini mungkin tak akan pernah berhenti untuk langsung menjadi benci, mungkin, suatu saat nanti ketika aku rasakan artinya sakit cinta, di saat itulah mungkin aku tak akan pernah kembali lagi setia menunggu seseorang yang tak pasti akan akhir dari seujung cerita yang ku buat. Aku berani bertaruh atas apa yang aku lakukan saat ini, aku berani bertaruh kepada dirimu, bahwa suatu saat nanti aku akan mengubah rasa manisnya gula menjadi asinnya garam.
   Aku ini lelaki, lelaki yang tak seharusnya memendam rasa ini, lelaki yang tak seharusnya merasakan kegelisahan akan rasa ini, lelaki yang memohon kepastian di ujung ketidakpastian. Betapa hinanya dimata tuhan melihat lelaki seperti ini, aku berharap lelaki-lelaki diluar sana yang merasakan perasaan yang sama sepertiku.
   Ketika nanti sampai akhirnya hari yang kutunggu telah usai, aku hanya berharap kepada tuhan untuk tidak akan pernah melupakan kalau aku pernah mengenal seseorang yang sangat aku kagumi, pernah mengenal orang sebaik kamu, aku juga sangat, sangat mengharapkan untuk tuhan tidak akan pernah melupakan bahwa aku pernah jatuh cinta denganmu, jatuh cinta dengan seseorang yang aku kagumi.       AMIN.

Made in “ZULFI HAFITS ARIZA P./@lakzulfi”.

Sabtu, 05 April 2014

Mendung (:



Cloudy Day
Seperti biasanya hari ini bangun, mandi dan pergi kesekolah. Entah mengapa hasrat pergi kesekolah hari ini tak seperti biasanya, agak malasan dikit. Kalau saja PR Biologi tidak di kumpul hari ini, tidak mau saya pergi ke sekolah, heehe anyway saya nggak pernah bolos ya!. Semua telah siap, tinggal nunggu ayah ngeluari kereta dan cuzzz pergi kesekolah, selangkah menginjakan kaki keluar secara bergerombolan air jatuh dari langit, aishhtt pertanda hujan, ku ambil mantel yang tergantung di atas belakang pintu lalu ku kasih ssama ayah, dan aku jjuga memakai jaket agar tidak kedinginan. Aku dan ayah memutuskan untuk pergi ke sekolah di keramaian hujan, sial baru 5 meter keluar dari rumah hujan semakin deras, tak bisa di elakan celanaku pun basah sebagian untungnya, di dekat rumah ada minimarket, bisa numpang teduh sembari hujan berhenti. 15 menit menunggu hujan tak kunjung berhenti jam sudah menunjukan pukul 07;10, itu berarti aku sudah terlambat 15 menit untuk tiba di sekolah. Oh tuhan, tanpa pikir panjang langsung saya ku ajak ayah untuk megantarku ke sekolah, tanpa mementingkan hujan yang masih turun dengan derasnya. Air hujan mulai membasahi celanaku kembali, tuhan.. tiba sampailah ke gang menuju sekolah, secara tiba-tiba kereta yang di kemudikan ayahku sontak mati. Ahhhhh aku panic dah harus turun dari kereta, ayah memintaku uang 10 ribu, karna biasanya kalau ayah ngantar aku ke sekolah tidak membawa uang, uang 10 ribu tersebut di gunakan untuk membeli bensin. Aku panic kulihat hujan terus membasahi baju dan celanaku, semntara ayah mengecek tangki minya, tapi untunglah ketika aku sudah give up, aku melihat rici (temanku) sedang mengendari sepeda motornya, akhirnya ia memanggilku dan akupun mendekat kearahnya akupun naik ke sepeda motornya yang terlebih dahulu pamit kepada ayah, sementara itu ayahku masih tetap berdiri di tengah derasnya hujan dengan sepeda motornya. Tak butuh waktu lama aku dan rici pun sampa di sekolah dengan baju dan celana yang basah. #AHH sial hari ini. Tai aku suka banget kalau setiap waktu itu turun hujan.

Kamis, 03 April 2014

Anti Bioskop


BIOSKOPPPP.

Berbicara mengenai film, bisa di bilang diriKu merupakan orang yang tak terlalu updated akan hal ini,tak sering pula teman-temanku mencibirku ketika di Tanya mengenai film-film yang bagus. Jujur saja di usiaku yang hendak menginjak angka 17 ini aku belum pernah sama sekali memijakkan kakiku kebioskop-bioskop tanah air, ada temanku bisa di bilang sahabatku yang sering mengajakku untuk menonton film di bioskop, namun deNgan enteng bibirku menjawabnya dengan “Lain kali saja ya”.. “Filmnya aku kurang suka”.. dan yang paling sering itu “aku ada acara keluarga di rumah”.. ckckck, sorry ya teman-teman, aku belum bisa menemanimu ke bioskop. Ahh, entah kapan aku berhenti menolak ajakan mereka dan mulai memberanikan diri melangkahkan kakiku menuju bioskop.

Rabu, 05 Maret 2014

Sebelas IPA 3.

Aku yang di tengah, yang small. hahahhehe.
Beredar berita bahwa ntar kelas 12 kelasnya akan di acak, aaa aku gak mau. #we are united.

Paling Banyak di Baca