Menghitung
Hari
“Menghitung hari detik demi detik,
asa kunanti akan kah ada. Pergi saja Cinta mu pergi”
Aku hanya bisa
menghitung hari, menghitung hari dimana sampai nanti akhirnya ku tak bisa lagi
menghitung rangkaian-rangkaian yang tuhan berikan. Rangkaian yang sebenarnya
kehadirannya tak ku harapkan, tak ku dambakan, dan tak kuimpikan. Kehadiran
dirimu bukanlah sesuatu yang bisa kubanggakan, kau datang semaumu, pergi
sesukamu. Seketika ku tak tau lagi harus berbuat apa, haruskah ku jujur akan rasa
ini, haruskah ku pendam, ku pendam sampai nanti akhirnya aku tak bisa lagi
menyembunyikan rasa ini.
Pengharapan yang
aku lakukan terhadap dirimu, hanyalah sedikit hal yang tak bisa ku jelaskan kepada semua orang.
Pengharapan yang kini ku rasakan adalah sedikit dari hal munafik yang pernah
aku lakukan. Pengharapan yang aku lakukan kepadamu saat ini hanyalah segelintir
rangkaian-rangkaian palsu yang kutahu nanti akhirnya akan berujung, berujung di
tempat yang mana aku harus terpaksa sesegera melupakanmu. Aku mengerti akan
arti pengharapan yang kulakukan saat ini, namun adakah kau sedikitpun mengerti
akan hal ini? Namun, adakah kau sedikitpun peduli akan hal yang kurasakan saat
ini? Oh, berapa dustanya diriku.
Setia ku disini
mungkin tak akan pernah berhenti untuk langsung menjadi benci, mungkin, suatu
saat nanti ketika aku rasakan artinya sakit cinta, di saat itulah mungkin aku
tak akan pernah kembali lagi setia menunggu seseorang yang tak pasti akan akhir
dari seujung cerita yang ku buat. Aku berani bertaruh atas apa yang aku lakukan
saat ini, aku berani bertaruh kepada dirimu, bahwa suatu saat nanti aku akan
mengubah rasa manisnya gula menjadi asinnya garam.
Aku ini lelaki,
lelaki yang tak seharusnya memendam rasa ini, lelaki yang tak seharusnya merasakan
kegelisahan akan rasa ini, lelaki yang memohon kepastian di ujung
ketidakpastian. Betapa hinanya dimata tuhan melihat lelaki seperti ini, aku
berharap lelaki-lelaki diluar sana yang merasakan perasaan yang sama sepertiku.
Ketika nanti sampai
akhirnya hari yang kutunggu telah usai, aku hanya berharap kepada tuhan untuk
tidak akan pernah melupakan kalau aku pernah mengenal seseorang yang sangat aku
kagumi, pernah mengenal orang sebaik kamu, aku juga sangat, sangat mengharapkan
untuk tuhan tidak akan pernah melupakan bahwa aku pernah jatuh cinta denganmu,
jatuh cinta dengan seseorang yang aku kagumi. AMIN.
Made in “ZULFI HAFITS ARIZA P./@lakzulfi”.
Made in “ZULFI HAFITS ARIZA P./@lakzulfi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar