SEMANGAT TINGGI
BUNDE-KU.
Pintu hatiku
begetar ketika kudengar suara unde dari luar pintu kamar sedang membaca Iqroq
1.
“Aa,Ba,Taa,” ia membacanya satu persatu. Ibuku duduk didepan bundeku sebagai pembimbingnya.
Bundeku mengulang kembali deretan-deretan alif,ba,ta,sa. Ia menggunakan jilbab terusan menutup auratnya, jari telunjuknya bermain-main diatas iqroq yang sedang ia pelajari.
“Aa,Ba,Taa,” ia membacanya satu persatu. Ibuku duduk didepan bundeku sebagai pembimbingnya.
Bundeku mengulang kembali deretan-deretan alif,ba,ta,sa. Ia menggunakan jilbab terusan menutup auratnya, jari telunjuknya bermain-main diatas iqroq yang sedang ia pelajari.
Memang sedikit aneh
bauat teman-teman, mendengar seorang muslim yang sudah bekelurga dan sudah
menginjak kepala 3, masih mempelajari Iqroq, yang mana biasa kita temui di
kalangan anak-anak SD. Sebelumnya saya ingin mempertegas kalau bundeku ini
bukanlah seorang yang baru berpindah keyakinan ke Islam, namun ia lupa
bagaimana membaca al-quran, dan ia ingin sekali lagi mengulang kembali ke level
dasar.
Ada satu kebanggan
tersendiri yang kadaptkan dari bundeku ini, Ia tidak malu mengakui kalau ia
tidak bisa, dan yang paling penting ia mempunyai niat untuk menjadi lebih baik
lagi. Ia juga bercerita kalau dulu di masa remaja-nya ia menyesal mengapa tidak
memperdalam ilmu membaca al-qurannya.
Tetap semangat
bunde, aku yakin kamu pasti bisa. Allah akan memudahkan jalanmu didalam
mempelajari alquran (iqrok).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar