Sabtu, 17 November 2018

Malam Keakraban (MAKRAB) IMKA Sada Nioga 2018



          Mengenal dan mencintai budaya tradisional Indonesia sudah seharusnya menjadi suatu trend ataupun gaya hidup yang dimiliki anak muda saat ini, karena budaya adalah sesuatu yang mengikat identitas kita sebagai manusia sejak kita lahir, begitupun sengan suku yang saya miliki, suku Karo.


            Saya tergabung kedalam suatu Organisasi non profit oriented yang disebut “Ikatan Mahasiswa Karo(IMKA) Sada Nioga”, Pada dasarnya, Organisasi ini adalah suatu wadah untuk Mahasiswa/i STMIK Triguna Dharma yang bersuku Karo untuk berkumpul, mempelajari, dan melestarikan budaya Karo. Saya Bergabung kedalam Organisasi ini pada Agustus 2017, 1 tahun yang lalu.

            Sedangkan Makrab (Malam Keakraban) sendiri adalah suatu kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh BPH (Badan Pengurus Harian) yang ditujukan untuk mahasiswa/i baru juga abang kakak senior untuk saling mengenal satu sama lain, Makrab juga menjadi acara silaturahmi para junior kepada Abang kakak Alumni yang telah lulus ataupun segera lulus dari kampus STMIK Triguna Dharma, selain dari tujuan tersebut, ternyata Makrab juga menjadi ajang untuk mencari teman dekat bagi anak perana (Lajang) dan singuda nguda (Gadis).

            Makrab dilaksanakan pada 10-11 November 2018 dan berlokasi di Pemandian Gantang Rani, Desa Sembahe, Sumatera Utara. Keberangkatan seharusnya dilaksanakan pada pukul 1 siang, namun harus di undur sampai dengan jam 2 siang karena hujan yang lumayan deras, kami menaiki mobil pick up dengan jumlah berkisar 20 orang dan berdiri sepanjang perjalanan yang ditempuh dengan waktu 90 menit.

            Sesampainya dilokasi Makrab, para Senior dan Junior langsung diarahkan kepada panitia untuk di cek barang bawaanya, karena pada rapat terakhir sebelum keberangkatan sudah di setujui untuk tidak membawa barang-barang tajam serta Miras, dan tanpa harus menunggu lama kami dipersilahkan memasuki Jambur untuk segera beristirahat sebelum memulai acara Makrabnya.

            Satu dari banyak hal yang saya suka pada Makrab tahun ini ialah pemilihan lokasi yang sangat strategis dan nyaman untuk semua peserta, Aliran sungai Sembahe yang sangat jernih hanya berjarak sekitar 15 meter dari jambur,  jauh dari pemukiman penduduk, dan lingkungan yang aman.


            Acara dibuka tepat pukul 7 malam, namun sebelum itu ada sedikit sesi tambahan yaitu perayaan ulang tahun salah satu senior IMKA, Noveriana br Ginting. Acara dimulai dengan makan malam bersama, menu makan malam pada saat itu adalah telur sambal dilengkapi dengan sayur-sayuran, setelah itu dilanjutkan dengan beberapa kata sambutan oleh Alumni, Panitia, dan BPH, dan disela-sela kata sambutan dilakukan Landek agar acara tidak terasa bosan.

            Berbicara tentang landek, saya mendapatkan 2 kali kesempat untuk me-landek pada malam itu, tentunya saya merasa senang karena masih diberi kesempatan untuk melakukannya, saya mengakui kalau kualitas landek saya tidak sebagus para senior dan para alumni lainnya, tetapi pada intinya saya sangat senang ketika melakuan landek, terlihat juga beberapa junior yang mungkin baru pertama kali melakukan landek, dan saya yakin mereka juga merasa perasaan senang seperti yang saya rasakan ketika me-landek, saya berharap tradisi landek ini tidak akan punah seiring berkembangnya zaman.
Landek Pada Tengah Malam
Landek Pada Siang Hari

            Seluruh junior di bagi menjadi 4 kelompok, tujuan dari pembagian kelompok ini yaitu agar memudahkan panitia untuk melangsungkan sesi game (permainan) untuk para junior, game pertama yang dimainkan pada malam itu ialah “Menyanyikan Lagu Karo”, dimana setiap kelompok mengirim 2 perwakilan untuk bernyayi di tengah jambur. Permainan yang sangat mengibur.

            Ketika pukul 12 malam, kami belum tidur, Ya benar sekali, kami belum tidur, melainkan merayakan ulang tahun IMKA Sada Nioga yang ke 5, kue bolu sudah dipersiapkan, lagu beserta perangkat pendukung-pun sudah siap, dan party –pun siap dimulai, setelah menyanyikan lagu “Happy Birthday” panitia meminta untuk seluruh lampu di jambur dimatikan dan lampu falsh handphone untuk di hidupkan, suasananya seketita berubah seakan-akan sedang menonton Konser Coldplay hehheheheh, namun sayang saya tidak mendapatkan footage untuk sesi ini. Maju Terus IMKA Sada Nioga.

            Malam belum berhenti sampai disitu, kira-kira pul 00.30 dinihari, seluruh panitia, BPH, Senior dan Junior diarahkan untuk menuju lokasi yang sudah dipersiapkan untuk melakukan acara selanjutnya, yaitu acara “Api Unggun”, adapun tujuan dari diadakannya acara Api Unggun ini ialah untuk mengenal dan juga mempererat hubungan antara Alumni kepada Junior. Api unggun telah terbakar dengan marak, para Alumni-pun mengambil alih acara, Acara dipenuhi dengan nasihat-nasihat dan saran-saran yang membangun untuk para senior dan junior.

            Ketika “Api Unggun” tinggal menyisakan bara menandakan acara akan segera disudahi, seluruh peserta Makrab menyanyikan lagu karo yang berjudul “Taneh Karo Simalem” ciptaan Djaga Depari, dan lagu itu di-nyanyikan berulang-ulang hingga bara api padam.

            Pada pukul 1.30 seluruh peserta MAKRAB sudah berada di jambur untuk melakukan acara selanjutnya, yaitu melakukan Landek, terlihat jelas wajah-wajah mengatuk pada peserta makrab, tetapi mengingat acara ini merupakan acara tahunan kami para peserta tetap harus semangat ketika melandek.

            Seluruh peserta makrab dipersilahkan untuk tidur pada pukul 3 pagi dan diharapkan untuk bangun lebih awal pada pukul 5 pagi, tersisa waktu 2 jam untuk beristirahat, tetapi sayangnya saya tidak dapat tidur karena tidak membawa bantal dan cuaca yang sangat dingin pada pagi tu, terlihat juga beberapa panitia yang tetap berjaga-jaga ketika para peserta makrab tidur, hal yang saya kira patut untuk diapresiasi.

            Singkat cerita, pada pukul 7 pagi seluruh peserta makrab telah selesai mandi dan berkemas-kemas untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu “Sport Game”. Pada sesi sport game ini seluruh peserta makrab di bagi menjadi 4 kelompok, dan permainan yang di perlombakan didalam sesi permainan kali ini sangat bervariasi dan juga menguji kekompakan bagi peserta makrab, salah satu permainan yang sangat seru yaitu “Joget Balon”, dimana setiap kelompok harus bisa menahan balon di kepala mereka agar tidak jatuh sambil melakukan joget semeriah mungkin.

            Permainan joget balon tadi sekaligus mengakhiri sesi “Sport game”, tetapi sebelum meninggakan lokasi makrab kami diberitahukan bahwasanya ada permainan tambahan yang akan dibawakan oleh para alumni, dan benar saja seluruh peserta makrab segera menuju ketempat permainan yang akan dilaksanakan.

Permainan Karet Pipet yang membutuhkan kekompakan


            Permainan pertama yang dibawakan oleh para abang alumni ialah mengingat identitas seluruh peserta makrab, teknisnya peserta harus menjwabab identitas seseorang yang di tunjuk oleh abang alumni, Permainan ini mengedepankan pentingnya mengetahui dan mengingat identitas sesama peserta makrab, atau sesama orang Karo.


            Permainan terakhir yang di bawakan oleh abang alumni yaitu disebut “7 wow”, saya tidak mengetahui samasekali tentang permainan ini, dan para peserta makrab lainnya. Permainan ini mengambil tempat di sungai sembahe yang jaraknya hanya 10 meter dari tempat permainan sebelumnya, permainan ini sangat membutukan daya ingat dan fokus yang tinggi, jika ingin mengetahui game ini secara rinci teman-teman bisa cari di google ya.

            Dan pada pukul 17.00 acara ditutup dengan landek bersama, landek kali ini terasa spesial karena seluruh peserta dan alumni melakukan landek bersama di jambur tanpa memikirkan gerakan asli landek karo, dan tanpa malu-malu. Lagu”Mejuah-Mejuah” menjadi lagu pengiring sekaligus lagu terakhir yang mengiringi landek pada sore itu. Sebelum meninggalkan lokasi makrab, seluruh peserta dan para panitia melakukan poto bersama yang menjadi simbol berakhir dan suksesnya acara MAKRAB IMKA Sada Nioga 2018.

Bujur ras Mejuah-Juah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca