Senin, 22 Agustus 2016

Menjadi Saksi Tontowi / Lilyana Mendapat Emas Olimpiade 2016



17 Agustus 2016 pukul 23 : 57 WIB.

Ketika Mendapat Medali Emas




Ulang tahun Indonesia ke-71 merupakan ulang tahun yang sangat special untuk di kenang, pasalnya di ulang tahun ke 71 ini kontingen Badminton Indonesia yang sedang berlaga di ajang Olimpade Brazil 2016 berhasil menyumbangkan medali emas pertamanya pada olimpiade Brazil 2016.


Atas nama Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir, medali emas itu di dapatkan pada jam 23;57 setelah mengalahkan pasangan dari Malaysia di partai puncak. Suasana rumah malam itu sangat mencekam, air mata bertaburan, sujud syukur dipanjatkan berulang ulang ketika tontowi / Liliyana menuntaskan pertandingan dengan skor 21-16 21-12.

Sesuai jadwal yang didentukan pasangan kebangsaan Indonesia itu akan tampil pada jam 22:00, tapi berhubungan 4 partai sebelum Owi/Yana main menghabiskan waktu yang cukup banyak, maka dari itu jadwal harus diundur ke pukul 23:00 wib.

Malam itu kira kira pukul 22:00, ada satu jam lagi untuk menunggu partai Owi/Yana dimainkan, saya memutuskan untuk pergi ke kamar dan mendengarkan music dari headset, saya tidak tau apa yang terjadi hingga tiba tiba ayah membangunkan saya dengan posisi nyawa belum sepenuhnya masuk kedalam tubuh dan headset masih terpasang di kuping saya.

Langsung saya melompat dari tempat tidur untuk memastikan bahwa Owi/Yana belum main, untunglah ketika saya duduk di karpet dan memfokuskan pandangan ke TV owi/yana masih mau melakukan pukulan serve yang pertama, artinya saya tidak ketinggalan permainan mereka sedikitpun, bagi saya sendiri ini merupakan hal yang sangat langka, hal yang 4 tahun sekali datangya dan belum pasti bendera merah putih berada di partai final.

Kaca mata sudah di terpasang gagah di depan mata, mamak sudah tertidur di karpet, sedangkan ayah duduk di kursi yang sama sepertiku sedang focus menghadap tv. Ada banyak perbedaan mencolok aku dan ayah pada malam itu, salah satunya ialah tubuhku yang gemetaran, jujur aku tidak membuat tubuhku bergemetar dengan segaja, I cant handle that pressure at that time, mulutku komat kamit, aku tak tau apa yang sedang aku ucapkan, everything just happen immediately at that night.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil hp ku ketika point sudah menunjukan 20-12 untuk keunggulan Indonesia, saya mengambil hp karena saya tau ini momen langka, momen mahal untuk dilewatkan begitu saja. Kamera hp sudah diseting menjadi kamera video, dan tiba tiba tiba air mataku pecah ketika point berubah menjadi angka 21-12 untuk keunggulan Indonesia.

Tibalah saat yang di tunggu-tunggu, pengalungan medal dan mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumdangkan di Brazil. Jujur saya merasakan tubuh saya sudah tidak gemetaran lagi ketika sudah mendengar lagu Indonesia raya dimainkan, reflex tangan saya membuat symbol hormat kepada bendera Indonesia yang sedang dinaikan di pucak tertinggi yang diapit oleh berndera Malaysia di urutan ke-2 dan disusul bendera China di urutan ke-3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca