Rabu, 26 Desember 2018

Rekap 2018



            2018 akan berakhir beberapa hari lagi, tidak sampai seminggu lagi kita akan di hadapkan dengan Januari 2019 dibuka dengan hari Selasa, semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua. Selama tahun 2018 ini, banyak hal-hal penting yang terjadi di dalam kehidupan saya, mencakup hal-hal yang membuat saya merasa bahwasanya hidup itu penting, hingga tahapan-tahapan baru dalam kehidupan yang belum pernah saya alami sebelumnya.

            Pada tulisan ini saya akan membagi menjadi 5 bagian, setiap bagian akan menjelaskan hal-hal yang saya rasa penting untuk dikenang pada tahun 2018, sejujurnya saya ingin membuat lebih dari 5 bagian, tetapi saya merupakan tipekal orang yang sangat mudah berubah keadaan moodnya, dan hal itu berdampak terhadap minat menulis saya, so without any further ado, let’s get down into the first topic.
1.      Menyadari pentingnya Budaya Tradisional
Pada tahun 2018 ini saya menyadari bahwasanya budaya tradisional adalah hal yang penting untuk di pelajari secara utuh. Seperti teman-teman yang mengikuti postingan Instagram saya, terdapat beberapa seruan-seruan yang bermaksud untuk mengingatkan budaya tradisional Indonesia, dan berupaya untuk mencintai juga menjalankan budaya tradisional Indonesia.
Kebangkitan rasa peduli terhadap budaya tradisional Indonesia muncul ketika saya menyadari betapa bodohnya saya ketika mendengar teman yang memiliki suku karo yang sama dengan saya sedang berbincang, dan saya sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang mereka perbincangkan. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai “turning point” saya untuk semakin giat mendalami budaya yang ada di suku saya, suku Karo.
Saya juga sangat berharap untuk anak-anak muda, anak milenials, untuk lebih memberi perhatian lebih terhadap budaya tradisional Indonesia, karena sudah sewajarnya anak muda Indonesia untuk menyadari pentingnya mencintai dan menghormati budaya tradisional Indonesia, karena kitalah muda-mudi yang seharusnya bertanggung jawab atas semakin berkurangnya minat individu-individu didalam mempelajari budaya tradisional Indonesia.

2.      Lebih Menerima Adanya Perbedaan
Hal berikutnya yang saya pelajari ditahun 2018 adalah bahwa manusia di ciptakan berbeda-beda oleh sang maha kuasa. Saya sangat belajar banyak menegnai perbedaan didalam berkehidupan mengenai perbedaan yang bersifat indivual dan kelompok, salah satu contoh kecilnya yaitu perbedaan etika ketita hendak makan.
Pada bulan November 2018 saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan dari IMKA, adapun ketika kami hendak makan terlebih dahulu diadakan proses doa, dan saya sedikit terkejut ketika doa yang di bawakan berbeda dengan doa yang saya gunakan pada keseharian saya, doa dibawakan menggunakan tata cara agama kristen.
Dari hal sederhana tersebut saya semakin menerima bahwasanya terdapat suatu kegiatan yang berbeda dengan apa yang kita lakukan di keseharian kita, dan kita sebagai manusia sudah sewajarnya untuk menerima dan menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di sekeliling kita, karena saya beramsumsi bahwasaya perbedaan tercipta untuk kita sesama manusia agar  lebih mengerti, dan menghargai sesuatu yang berbeda dengan apa yang kita miliki dan kita lakukan.

3.      Kesehatan Mental
Kesehatan mental tidak kalah penting dengan kesehatan fisik, kesehatan mental menjadi salah satu perhatian besar saya di tahun 2018, saya bisa memvonis diri saya bahwasanya saya merupakan seseorang yang memiliki banyak kesamaan terhadap orientasi perilaku/kepribadian Introvert, Menjadi seorang introvert dan menjalani hari-hari bukanlah hal yang terlalu menyusahkan bagi saya karena saya sudah terbiasa dididik untuk sebisa mungkin melakukan suatu pekerjaan sendiri tanpa campur tangan orang lain, yang membuat saya merasa terbebani dengan kondisi kesehatan mental saya adalah terdapat semacam suatu kelainan pada kondisi metntal yang disebut “Anxiety”. Untuk lebih lengkap mengenai anxiety bisa di baca di sini.
Dengan kehadiran Anxiety di-diri saya seakan menjadi suatu penghalang bagi saya untuk bahagia, salah satu ciri dari anxiety yang saya benci adalah ketika ia datang dimalam hari, seakan mengajak pikiran dan tubuh saya untuk merasakan cemas yang sangat-sangat berlebihan terhadap sesuatu yang tidak ada dan tidak nyata, saya yakin kalau anxiety berwujud manusia saya tidak segan-segan untuk melaporkannya ke polisi.
Sampai akhir tahun 2018 ini saya masih ditemani  dengan anxiety, kemanapun saya pergi dia akan selalu bersma saya. Namun saya masih berharap sang “anxiety” akan perlahan menjaga jarak dengan saya, dan membiarkan saya bahagia di tahun 2019.

4.      Menerima Diri          
Saya merupakan tipekal manusia yang perfeksionis, saya ingin segala sesuatu yang ada di diri saya ataupun segala sesuatu yang saya lakukan itu sempurna, sampai kadang saya lupa diri kalau tuhan sudah menjamin tiada seseuatu yang sempurna dimuka bumi ini kecuali dirinya.
Dari tahun 2016 sampai dengan sekarang ini saya sangat berambisi untuk menurunkan berat badan dan memberbaiki penampilan fisik saya, satu dari banyak tujuan saya melakukan hal itu adalah agar saya tetap sehat, dan mengurangi tumpukan lemak di dalam tubuh, sekedar informasi saya tidak pergi ke pusat kebugaran, saya hanya melakukan “work out” di rumah sambil mengatur pola makan saya, dan bisa dikatakan berhasil.
Berat badan saya pada tahun 2016 menyentuh angka 62 Kg, dan dengan usaha yang terlah saya jelaskan sebelumnya, berat tuhuh saya kini berada di kisaran 48-50 kg, saya cukup bangga dengan hasil tersebut, saya semakin semangat setiap kali melakukan “work out”.
Namun ada satu hal yang membuat saya merasa kecewa terhadap diri saya, yaitu ketidak mampuan saya untuk menjalin hubungan yang intim dengan tuhan, kadang saya merasa malas, kadang juga berfikiran sia-sia, dan yang paling parah adalah ketika saya lupa kepada tuhan, namun saya tetaplah seorang hamba yang ingin tetap belajar, dan ingin memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan, forgive me god for ignoring you.

5.      Tertarik Terjun Ke Dunia Politik
Hal yang terakhir ini mungkin kelihatan/kedengaran sangat kontras dengan kepribadian yang saya tampilkan ketika sedang bersama teman-teman,terlebih kalau sedang bersama sahabat gilak saya, mungkin mereka tidak pernah menyangka kalau saya mempunyai ketertarikan yang cukup dalam terhadap dunia politik indonesia.
Ketertarikan untuk terjun kedunia politik didasari oleh kebosanan terhadap praktik politik kuno yang masih dikembangkan di negara ini, dimana mudahnya praktik-praktik KKN ditemukan di lembaga-lembaga pemerintahan di negara ini, dan proses administrasi negara yang terasa tidak transparan, serta kebijakan-kebijakan tertulis yang terasa menguntungkan pihak-pihak tertentu namun tidak rakyat sipil.
Besar harapan saya untuk bisa mewujudkan keinginan untuk terjun langsung ke praktik politik setelah saya menyelesaikan program strata 1 saya, dan berharap orang tua merestui dengan pilihan yang nantinya akan saya tekuni untuk maju ke dunia politik Indonesia.
Itulah hal-hal yang menjadi perhatian besar saya selama tahun 2018, dan saya sangat-sangat berharap kepada tuhan dan juga orang-orang sekitar untuk terus memberi saya berkat dan rahmatnya untuk menjadi manusia yang lebih baik di tahun 2019, akhir kata saya zulfi hafits undur diri.
Selamat tahun baru 2019.
Menjuah-Juah.


2 komentar:

  1. Saya juga lagi niat nurunin berat badan ,apa saya harus workout juga biar turun BB ? Tapi nunggu 2 tahun kelamaan ��

    BalasHapus
  2. Coba dari hal-hal kecil aja miz, kayak nurunin porsi makan dan lari lari kecil habis solat subuh. :V

    BalasHapus

Paling Banyak di Baca