Sabtu, 25 Januari 2014

Boneka alexandria


      Entah sudah berapa lama boneka yang terbuat dari tanah liat dan, berambut kuning  serta, memakai baju merah itu terpampang tanpa adanya perawatan di lemari tua, ruang tamu nenek.
      Tak ada satupun dari 7 cucu nenek yang berani memegang boneka  itu. Tanpa alasan yang jelas mereka merasa takut jika memandangi bola mata boneka itu,
Aku yang baru pertama kali datang kerumah nenek tanpak sedikit canggung dengan boneka itu.
      Ketika tangan kiriku hendak memegang boneka itu terdengar sebuah kalimat “Don’t touch it”
ternyata itu adalah suara nenekku langsung ku urungkan niatku untuk memegang boneka itu.
“Kenapa nek?”tanyaku
“Jangan kau sentuh boneka itu,apabila kau sentuh sesuatu yang buruk akan terjadi kepadamu”Nenek memberi  penjelasan.
“Kenapa begitu nek?, siapa nama boneka itu?” Tanyaku semakin penasaran.
“Tidak ada apa-apa, Namanya  ALEXANDRIA” Jawab nenek.
“Nama yang bagus, cetusku.” Kataku dan akupun pulang kerumah karena sudah larut malam.
    2 hari berikutnya aku kembali datng kerumah nenek, entah kenapa aku semakin penasaran dengan sosok Alexandria.
“Krekk” Pintu rumah nenek pun terbuka.
Kulihat nenek sedang asyik menonton acara tv kesayangan nya, saraya berbaring di atas karpet yang bisa di anggap jelek.
Mataku langsung tertuju ke Alexandria.
     Aku heran dengan dengan boneka ini posisinya yang kemarin berada di rak nomor 3 kini berada di nomor 2. Aku kembali bingung siapakah yang memindahkan Alexandra? Apakah nenek, tetapi nenek juga pernah bilang kalau ia juga tak berani memagang boneka itu lalu siapa?
    “Tidak tahu memang sudah biasa ia berpindah tempat seperti itu” Itulah jawaban yang kuterima dari nenek.
Aku semakin heran dengan sosok ALEXANDRIA. Nenek berjalanan menuju dapaur , semantara aku sibuk memandangi boneka itu. Bola matanya yang berwarna biru seakan membuat siapa saja yang melihatnya seakan terbuai kedalam sebuah alunan damai.
     “Nih” sodoran 2 soft drink membuyarkan lamunanku. Nenek membawakan beberapa soft drink dan snack, untuk ku. Aku menikmati snack itu dan sesekali memandang Alexandra. Setelah bosan di rumah nenek aku kembali pulang kerumah
        Kubaringkan tubuhku diatas kasur empukku. Mataku tertuju kepda meja belajarku, aku seperti melihat sosok Alexandria . tetapi, setelah beberapa langkah kakiku melangkah menuju maja belajar, Alexandria menghilang. SUNNGUH ANEH. Aku merasa takut atas kejadian itu, kuputuskan untuk tidur, dan menutup wajahku dengan selimut.
       Sehabis pulang sekolah aku langsung pergi ke rumah nenek untuk memastikan bahwa Alexandria berada di tempatnya yang kemarin,di rak tua nomor 2.
FREAKK.. .Alexandria kini berpindah ke rak tinggat 3. Kuputuskan untuk mengambil boneka itu. Aku tak mau tau akan ada sesuatu yang buruk akan menimpaku, ku buka lemari tua itu dan kuambil boneka misterius itu, tanpa berpikir lama ku lempar boneka itu kelantai, dan pecah. Didalam pecahan boneka itu terdapat selembar kertas yang tergulung, dengan rasa penasaran ku ambil kertas itu dan ku buka, setelah kubuka, hanya ada tulisan singkat yang sedikit samar yaitu “RISOVA” ya Risova, Risova adalah namaku, dengan seketika keluarlah darah dari lubang hidungku, dan seluruh tubuhku terasa lemas, dan akupun terjatuh ke lantai.
     Ternyata boneka Alexandria adalah nyawaku,yang terdapat dan tumbuh di dalam  boneka. Dan kini aku telah membunuh nyawaku sendiri.
Bersiaplah kau malammu akan di penuhi dengan wajah ku. RISOVA
                         

                                                                    END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca