Ulang Tahun orang Introvert.

Happy Birthday to me
Happy Birthday to me

Hai guys, sebenarnya tulisan ini aku dedikasikan bukan untuk si dedi untuk diriku sendiri yan 10 Desember 2015 kemaren genap berusia 18 tahun, walaupun uda menginjak angka 18 tapi percayalah bahwa wajahku masih baby face. Aku juga sebenarnya udah lama mau nulis tentang tema ini, yahh tapi nggak tau kenapa baru sekarang bisa terealisasikan, but its good to try than nothing to do.

Hari itu hari sabtu sepertinya, aku ngampus Cuma ada 2 sks jadi pulangnya kira kira jam 10 pagi. Dari rumah aku telah memasang ancang ancang untuk menghabiskan 1 harian penuh di hari ulang tahunku ini dengan diriku sendiri SENDIRI!. Aku juga sudah tau bahwa 2 sahabatku juga sudah membuat kejutan dihari ulang tahunku, but sorry guys I knew what I want to do at that time.

Aku memutuskan untuk pergi ke Istana Maiun (salah satu tempat bersejarah di Medan), ada cerita menarik sebenarnya. Aku tidak tau menau tentang angkot apa yang harus aku tumpangi agar ke tempat tujuan, jadi aku memutuskan untuk naik angkot acak aja dan turun di salah satu halte, and yahhh aku turun dari angkot tak lupa juga aku membayar ongkosku. Setelah hampir 15 menit berpikir aku tau kalau aku bisa menaiki angkot yang bernomor 17 dan 08, aku melihat lihat kearah jalan dan berharap agar angkotku segera datang. Sumpah, aku merasa bodoh ketika aku menyetop (Memanggil) angkot yang bernomorkan 36, angkotnya berhenti, dan dengan segenap perasaan bodoh yang ada didiriku aku naik kedalamnya.

Aku turun entah dimana, tidak lebih dari 100 meter angkot berjalan aku langsung meminta sang supir untuk berhenti, aku membayar angkot dan akupun turun untuk menaiki angkot yang lainnya. Kali ini aku tidak boleh salah lagi, tidak perlu menunggu lama akhirnya angkot yang bernomorkan 17 datang, aku naik dan aku sampai di tempat tujuan.

Semula aku bingung harus memulai perjalan ini dari mana, terakhir kali aku memasuki tempat wisata ini ketika aku kelas 1 SD, dan itu sudah lama banget. Aku melihat ada tempat pembelian tiket dan langsung saja aku masuk kearah outlet nya, aku emesan tiket dengan harga Rp. 5000. Ketika aku hendak masuk kedalam aku ditegur staff-nya “Mas tolong sepeatunya dibuka”, aku memang aneh sekali, bahkan aku lupa membuka sepatuku sendiri, akupun masuk.

Aku sempat terkagum kagum ketika baru beberapa meter masuk kedalamnya, aku melihat banyak peninggalan-peninggalan kerajaan melayu didalamnya, seperti tempat tidur para raja-raja, peralatan peralatan rumah raja dan ratu melayu deli, pakaian pakan raja dan masih banyak lagi. Ada hal yang sangat membuat ku merasa nyamat dengan tempat ini yaitu, suasananya sangat asri yan tempatnya berada di tengah-tengah kota medan.

Aku duduk di teras istana Maimun, angin sepoy sepoy berhembus kearahku, aku sangat suka suasana seperti ini. Handphoneku tiba tiba bergetar menandakan ada pesan masuk. “Mak, kau dirumahkan?” itulah isi pesan yang baru aku dapatkan. Aku kaget, ternyata benar Sarah dan Tiwi sudah merencanakan sesuatu dihari ulang tahunku ini. Aku harus berbohong, aku ingin merayakannya sendiri dihari ini. “Hmm,, aku lagi kampus, ada pelajaran tambahn sar, mungkin aku pulang jam 5 gitu”, aku bilang kalau aku pulang jam 5 karena aku tau kalau sarah akan pulang ke Asrama Bidannya jam 4.30. singkat cerita aku sudah 1 jam berada di istana maimun.

Jujur saja aku tidak merasakan bosan ketika aku berada didalamnya, aku mulai merasa sedikit risih ketika seorang pasangan mengambil tempat tepat berada di sebelahku, kenapasih mereka tidak mengambil tempat yang lain saja. Untuk menenagkan diri aku langsung cabut dan memilih kea rah pojokan teras istana maimun, aku melihat banyak sekali orang yang datang berpasang pasangan, andaikan dia ada disini bersamaku, Aku tak mau kalah dengan mereka aku langsung jepret sana jepret sini, tapi yang anehnya aku tidak memoto diriku sendiri melainkan memoto tempat tempat yang indah disekelilingku.

Tak terasa juga sekarang sudah jam 3, bertanda sudah 3 jam aku berada di Istana Maimun, aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Mesjid Raya. 

Mesjid Raya merupan mesjid yang menjadi icon kota medan. Mesjid ini dibangun sudah lama sekali, sangkin lamanya aku tidak tau sudah berapalama ina didirikan. Aku merasa senang karena melihat banyak turis turis asing yang berdatangan, anehnya mereka menggunakan baju yang tidak menutupi aurat mereka, aku menghampiri turis asing tersebut, dan aku berbincang bincang dengan mereka menggunakan bahasa inggris yang sedang aku pelajari sampai saat ini.

 Aku mengambil air wudu, tapi sayang belum masuk waktu sholat Ashar, aku membaringkan diriku sejanak dan bersukur tas nikmat yang telah Allah berikan. Satu hal yang aku kagumi dari mesjid yang sudah berumur lebih dari 200 tahun ini adalah masih terjanya bangunan bangunan nya, Aksen aksen seni Eropa sangat terasa di bagian dinding dan atap mesejid yang besar ini. sekali lagi hp-ku bergetar “ Aku sama Tiwi mau kerumahmu”,dan aku balas “Aku masih di kampus”.

Sebelum memutuskan untuk pulang aku juga menyempatkan berselfie ria di area mesjid, aku sangat merasa senang hari itu. Jam sudah menunjukan pukul 4, itu artinya aku harus pulang. Aku segera keluar dari masjid, anyway aku belum ada makan, yaudah daripada perutku entar sakit aku membeli makanan di pinggri jalan lalu bersegera untuk pulang.

Sebelum aku menaiki angkot kea rah rumah, aku melihat mall yang sangat sering aku kunjungi berasama ibuku ketika aku dulu berulang tahun, aku masuk kedalamnya tanpa ada maksud dan tujuan. Setelah berjalan jalan ria  di dalam mall tersebut aku pulang kerumah.

Satu hal yang ingin aku sampaikan, Sahabat sahabatku aku merasa sangat bersalah dengan kalian karena telah berbohong dengan kalian, tapi satu hal yang ingin kalian untuk mengerti adalah, aku berbeda dengan kalian, aku adalah Introvert, terimakasih.

Beberapa hasil jepretan pada hari itu.