Minggu, 07 Juni 2015

Bagaikan Coffee Latte



  

 Aku menemukan momen dimana aku tak sanggup lagi mengaduk kopi yang digabungkan dengan gula untuk menghilangkan sisi pahitnya.
     “Satu cangkir Coffee Latte”
     “Yes Please”
Tak ku seduh kopi yang biasanya terasa nikmat itu. Buih diatas kopi itu kunamakan cinta.
Ada larangan didalam hidupku, meminum kopi tidak boleh mencapurkan buih pada bagian atas dengan kopi yang sudah dilebur dengan gula, jadi buih habis, tinggallah kepalsuan kopi yang manis.
   Sudah sampai rumah, waktu untuk mendamaikan pori-pori kulit. Aku lupa satu hal, aku bahkan tak mencicipi buih dari kopi yang tadi kupesan, semakin penasaran, bukankah rasa buih itu yang diburu-buru pencinta kopi? Aku tertidur dengan rasa sedikit aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca