Jumat, 29 Mei 2015

Ada cerita di balik Lidah buaya.

   Aku was-was, nggak tau tumbuhan apa yang harus aku bawa untuk ujian praktek biologi. sampai pada suatu ketika aku memutuskan membawa tanaman "Daun sambung Nyawa", Memang sedikit aneh sih, sebelumnya kami diwajibkan membawa tanaman obat-obatan.

  Setelah 1jaman lebih membereskan tanamannya, aku menyiram tanaman "Daun sambung nyawa" agar tetap dalam keadaan fresh ketika kubawa kesekolah besok. Namun sial, daunnya malah layu, seperti tak ada semangat untuk hidup, aku mulai stress pada saat itu, aku takut jikalau tanamanku tak di terima buk leli (Guru biologi ku) karena terlalu layu.

   Akupun berdebat dengan pikiran serta hati nurani-ku. Aku memutuskan untuk mengganti tanaman tersebut dan beralih ke "Lidah Buaya", aku tau tanaman ini terlalu mainstream, ya udahlah daripada tak ada sama sekali. Jam menunjukan pulul 18;40 wib saat itu.

   Aku sampai disekolah, pikiranku was-was, otakku tak tenang, hingga akhirnya ada seseorang yang mengatakan kalau buk leli tidak akan menerima lidah buaya karena sudah terlalu banyak habitatnya disekolah tercinta. Akupun terdiam, mencoba menerima kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca