Minggu, 09 Agustus 2015

Teruntuk Tuhan-ku

Aku menyebutmu dengan kata tuhan, namun banyak orang yang lebih memeilih memanggil-mu dengan ucapan sacral “Allah”, secara harfiah adakah perbedaan makna 2 kata diatas?, aku menyempatkan sedikit dari waktuku untuk merenungkan apa yang telah aku lakukan kepada dikau , Tuhan. 

Tak bisa ku-elakkan, aku sedang acuh tak acuh kepadamu sebulan belakangan ini, aku malas mengingatmu, bahkan mengerjakan perintahmu saja aku malas, bagaimana dengan melanjauhi segala laranganmu?

  Kalau aku tidak salah, 2 bulan yang lalu aku begitu terobsesi dengan-mu, setiap hari aku menjaga diriku agar bisa tetap berada di dekatmu, aku melakukan itu karena ada suatu tuntutan yang aku harapkan agar engkau mengabulkannya, namun sayang engkau tak mengiizinkannya. Sehabis peristiwa yang tak terlupakan itu aku mulai merasa tak ada guna untuk sekedar bersaling sapa dengan mu, aku menyesal.


   Kurang lebih sekarang pukul, 04:25 ,tigapuluh menit lagi akan segera azan subuh berkumandang, Aku tak bisa melaksanakannya, karena aku sedang kotor saat ini. Tuhan, aku merasa kosong, aku merasa lelah.

    Kadang niat baik itu sering datang menghampiri, 2,3 hari aku ikhlas melakukannya, namun berkelang hari niat baik itu sirna, se-biadab itukah aku diciptakan tuhan?


    Tuhan, dengan adanya pertanda surat ini aku tuliskan, dengan segenap hati aku pintakan kepadamu untuk terangkan hatiku teguh berada di-jalanmu, sadarkan aku akan kegelapan dunia yang aku nikmati sekarang, Tuntun aku dijalan-mu.

Sumber Photo (Disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca