Jumat, 23 Juni 2017

Bukber dan Reoni SD



            Sejatinya bulan Ramadan adalah bulan yang membawa kebaikan untuk semua umat dunia,dan banyak dari bentuk nikmat itu ialah “Pertemuan”. 

            Tak pernah terpikir oleh saya untuk bisa berkumpul kembali dengan teman SD saya, pasalnya sudah 8 tahun tamat tidak pernah terbesit untuk mengadakan acara kumpul-kumpul bersama, hingga pada saatnya hari Minggu 18 June 2017 saya di kontak oleh teman SD saya, bisa dikatakan teman dekat saya ketika saya masih duduk di bangku SD, dia mengajak saya untuk bergabung dalam acara reonian SD.
 
Alumni SD Yapsi kelas B 2008/2009
        
    Singkat cerita saya sudah berada di dalam line “Alumni SD Yapsi”, grup tersebutpun penuh dengan kicauan kicauan teman – teman semasa SD dahulu, jujur saja pada saat itu saya sangat kangen dengan mereka. Setelah ada beberapa jam berembuk untuk menentukan jadwal dan tempat untuk kumpul terpilihlah tanggal 21 June 2017 dan Ladang Bambo Classic sebagai tempat untuk Bukber sekaligus Reoni SD Yaspsi kelas B.

            Tibalah hari dimana dilaksanakannya acara tersebut, kami dijadwalkan untuk hadir pada pukul 17.30 wib atau 1 jam sebelum berbuka puasa, namun ada hal yang tidak mengenakkan, yaitu turunnya hujan yang sangat deras pada pukul 17.20 wib, dan sontak grup line penuh dengan chat-chat yang intinya memberitahu bahwa di rumah mereka sedang turun hujan.

            Pada pukul 17.30 saya sudah berada di salah satu komplek tepatnya di salah satu apotik di komplek tersebut untuk menunggu jemputan Arya, arya adalah salah satu alumni, dia mengontak saya untuk pergi bersama dikarenakan dia tidak pernah ke lokasi yang dijanjikan sebelumnya, padahal rumahnya dekat dengan lokasi tersebut. Untuk tambahan saja lokasi tersebut dipilih karena lokasi tersebut mudah di jangkau dari kediam kami  masing-masing, dan juga enaknya jadi kami adalah jarak rumah kami tidak saling berjauh-jauhan, dan kami bersyukur akan hal itu.

            Pada pukul 18.00 wib hujan berhenti, dan pada pukul 18.05 Arya pun datang untuk menjeput saya. Namun hal yang sangat tidak mengenakkan menimpa kereta ( motor / kendaraan beroda2) yang kami kendarai, ya ban kereta bagian belakang arya bocor dan kami harus menemukan tukang tempel ban secepatnya karena 20 menit lagi akan berbuka puasa, tapi untunglah kira kira jarak 100 meter dari TKP ada tukang reperasi ban, dan ternyata ban dalam  kereta belakan arya harus dig anti dengan yang baru, saat itu waktu menunjukan pukul 18.30 dan masih ada 5 menit untuk berbuka puasa.

            Kira – kira pukul 18.37 saya dan arya sampai di kafe yang dijadikan lokasi bukber, dan terlihat teman semasa SD saya sudah menunggu di dalam kafe, sayapun masuk kedalam kafe tersebut serta bejabatan tangan dengan mereka. Disana saya melihat teman duduk sebangku saya selama 6 tahun, Adrianto saya juga melihat banyak yang berubah dari teman saya, seperti ulan yang terlihat sangat anggun dan juga banyak wajah wajah baru yang ternyata teman saya dulu ketika Olga mencoba mengingatkan saya akan mereka.

Foto Arya

            Banyak hal yang di bicarakan dalam kurun waktu 1 jam 30 menit malam itu, pada dasarnya kami ngobrol tentang masa-masa SD dahulu, dan yang mencuri perhatian pada kafe tersebut adalah Nisa, Nisa sangatlah berbeda ketika dia di SD dahulu, dia sekarang berubah menjadis eseorang yang easy going dan memiliki sisi humor yang tinggi. Jam meunjukan pukul 20.00 wib, saya sangat setuju dengan teman-teman bahwa pukul 8 malam sangat kurang untuk menuntaskan kerinduan 8 tahun tak bertemu.

            Sumi merekomendasikan untuk bermain di rumahnya, dan kami mengiyakannya. Namun, ada satu hal yang mungkin sumi tidak ketahui bahwa kami sudah menyusun satu rencana. 2 hari sebelum bukber diadakan sumi berulang tahun yang ke 20  tahun, dan kami menseting acara, nisa direncanakan untuk datang paling akhir kerumah sumi dengan tujuan ia bertugas membeli kue ulang tahun untuk sumi, dan di lain sisi nisa juga seakan akan sedang memiliki masalah dengan sumi.


            Perjalanan kerumah sumi cukuplah menantang, karena ada satu turunan yang juga cukup curam dan kami harus berhati hati pada malam itu. Dan sumi sangat welcome terhadap kami, dia langsung mengeluarkan kue hari rayanya, padahal hari raya masih 4 hari lagi, dan orang tua sumi juga ramah, Satu hal yang membuat saya suka dengan rumah sumi adalah suasanyanya seperti pedasaan walaupun rumahnya itu bukan di sesa. Kamipun dipersilahkan untuk melahap hidangan yang ada di sepan mata, hidangan pertama yang saya makan pada malam itu adalah buah semangka.

            Kira-kira berselang 15 menit dari kedatangan kami, nisa dan wahyudi datang membawa kue ulang tahun yang lilinnya bertuliskan angka 20, sumi terkejut dan diperintah untuk make a wish serta meniup api yang sedang membakar lilin, nisapun langsung menjelaskan bahwa ia hanya bercanda kepada sumi terhadap sikap dinginnya ke sumi, malam masih terasa terasa panas.

            Malam semakin larut dan semakin menggoda, pembicaraan semakin liar dan tak tentu arah, ,mengalir begitu saja, dan topic kenakalan masa SD adalah topic yang membuat bibir kami tertawa terbahak-bahak dan kadang tersenyum malu, betapa malam yang sangat mahal. 

            Bisa dikatakan pada malam itu nisa adalah bintangnya dan aji adalah rajanya, mereka membuat suasana semakin pecah dan mencairkan kejaiman yang ada pada diri kami masing – masing, jujur saya tak menyangka malam tersebut akan menjadi segila itu. Jam juga sudah menunjukan pukul 09.30 malam, orang tua sayapun sudah sibuk menelpon anaknya untuk cepat pulang dan saya hanya mengiyakan tanpa melakukannya. I’m sorry mak. Dan malampun belum berakhir.
Raja dan Ratu

            Hujan mulai turun kembali pada malam itu, hujan datang seperti pertanda untuk membuat malam semakin intim buat kami, udara dinginpun tak terelakkan, hati menolak untuk lekas pulang, banyak lagi hal-hal yang patut untuk di perbincangkan, sebagai pelengkap kami minta sumi untuk menambah air didalam teko untuk melanjutkan pembicaraan. Ada yang saling curhat tentang kerasnya kehidupan ada juga yang membahas tentang percintaan ada juga yang membahas hal hal bodoh yang memang layak untuk di perbincangkan. 
dirumah sumi

            Hujan semakin menjadi-jadi, teman saya mulai panic karena jam sudah menunjukan pukul 11 malam, ide cemerlangpun datang tanpa sengaja, kini di tangan sumi sudah ada lebih dari 5 bungkus mi instan, ya kami akan makan sekali lagi dirumah sumi, dan lagi lagi orang tua saya tetap menelpon saya dengan perintah untuk pulang. Melihat kondisi saya yang didisak untuk pulang, beberapa teman saya mulai mencemaskan kondisi saya, masing-masing dari mereka menawarkan saya tumpangan untuk lekas pulang dan pilihan saya jatuh kepada teman sebangku saya selama 6 tahun.
            
#Bonus




Adri

Ulan dan Nisa

Wahyudi

Saya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca