Rabu, 11 November 2015

Kembali Ke SMA


   Udah lama tidak ngunjungi SMA tercinta, SMA yang katanya masa-masa terindah itu loh, emang iya sih. Semanjak akhir april 2015 aku belum pernah lagi ke SMA tercinta, dan baru kemarin 10 November 2015 aku balik ke SMA tercinta untuk mengambil Izazah. Aku datang ke-Sekolah bersama satu sahabat-ku namanya pratiwi, dia lumayan cantik, kami janjian ke SMA jam 11 siang, namun karena di-Kampus aku ada jam ganti ya mau nggak mau jam-nya harus di ubah, Kami sampai di sana tepat pukul 12:30 WIB.

   Aku sedikit terkejut melihat ada 2 bangunan yang baru, bangunan yang ada tingkatannya, padahal pada aku SMA dulu bangunan itu belum ada. Baru masuk ke depan gerbang saja hujan udah turun, hujannya sangat deras. Aku dan Pratiwi menyalami guru-guru semasa SMA dulu, jujur saja aku sangat-sangat rindu akan nasihat-nasihat mereka, terutama ibu mapel Biologi, ibu lely.

    Akhirnya jari ku telah bercap dan bertato dengan dengan tinta berwarna biru, aku dan pratiwi di persilahkan menunggu di ruangan TU untuk menunggu izahnya siap untuk diambil. Di sela-sela menunggu aku dan pratiwi menyempatkan selfie-selfie di hp-nya, karena pada saat itu hp-ku telah Low-bat. Hujan masih belum berhenti. Aku memandang kearah luar dan pikiranku mulai memutar kembali masa-masa yang banyak orang bilang kaitannya dengan masa SMA , Kisah kasih di sekolah.

    Dari pintu ruang TU, aku melihat lurus kedepan, tampak kelasku yang dulu menjadi saksi masa-masa muda gilaku di SMA, masa dimana aku baru yang mengenal cinta dan memilihnya untuk memandam daripada untuk di ungkapkan, Cowok macam apa aku ini, aku, pada saat itu aku juga berharap bisa melihat dia walaupun sekebentar saja. I miss You.

   Akhirnya nama akau dan pratiwi di panggil, dan kami di persilahkan untuk mengambil izazah kami, aku pun melihat nilai UN-ku, ada sedikit rasa malu di hatiku ketika melihat sederetan nilai nilai yang tercetak di sehelai kertas tipis itu. Aku dan peratiwi keluar gerbang dan tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namaku, dan yuuppzz,, itu wak siomay, aku lari menghampirinya dan aku menyalaminya, “ada rasa kangen dihatiku”, akupun berbincang-bincang dengan wak siomay, dia bilang kalau ia merindukanku, dan akupun memesan siomaynya untuk dimakan dirumah. Hujan sepertinya ingin turun lagi, aku segera pamitan dengan wak siomay dan jalan menuju kearah utara untuk menunggu angkot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak di Baca